
“Perpustakaan sebagai pusat sumber daya akademik dalam kurikulum Outcome Based Education (OBE). Perpustakaan harus menyesuaikan diri agar dapat berperan langsung dalam mendukung capaian pembelajaran mahasiswa. Dengan begitu lulusan perguruan tinggi benar-benar memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan zaman” Tutur Ketua Asosiasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam (APPTIS) Jawa Timur Bapak Hairul Agust Cahyono, M.Hum. sebagai keynote speaker dalam kegiatan webinar “Peran Strategi Perpustakaan dalam Mendukung Implementasi Kurikulum OBE di Perguruan Tinggi” berkolaborasi dengan Perpustakaan UIN Madura (16/09/2025).
Beliau menekankan bahwa keberhasilan OBE sangat bergantung pada sejauh mana perpustakaan mampu menyediakan akses pengetahuan yang mutakhir dan relevan. Perpustakaan dituntut untuk tidak hanya hadir sebagai pelengkap tetapi sebagai penggerak ekosistem akademik di kampus. Kegiatan berlangsung secara daring melalui zoom meeting dan diikuti oleh peserta dari pustakawan, dosen, mahasiswa serta pegiat literasi.
Bapak Hairul Agust Cahyono menambahkan pentingnya reposisi perpustakaan sebagai garda depan dalam mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi. Menurutnya beliau, pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tidak akan berjalan optimal tanpa keberadaan perpustakaan yang relevan dan adaptif terhadap perubahan kurikulum.

Kepala Perpustakaan UIN Madura Bapak Dr. Mustajab, S.Ag., S.IPI., M.Pd. menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi. Beliau mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rektor UIN Madura beserta jajaran dosen yang turut hadir. “Kehadiran pimpinan dan para dosen menunjukkan betapa strategisnya peran perpustakaan dalam mendukung implementasi kurikulum OBE. Perpustakaan merupakan bagian integral dari proses akademik yang harus terus diperkuat” tutur Bapak Mustajab.
Ibu Prof. Imas Maesaroh, M.Lib., Ph.D. Dewan Penasehat APPTIS Pusat sebagai narasumber utama dalam kegiatan ini, memaparkan strategi operasional perpustakaan berbasis OBE. Beliau menekankan pentingnya pengelolaan koleksi yang berbasis capaian pembelajaran (CPL) setiap program studi. Setiap buku, jurnal maupun sumber digital yang diadakan perpustakaan benar-benar relevan dengan kompetensi mahasiswa. “Kita harus berani meminta kurikulum dari setiap prodi, kemudian memetakannya dengan CPL. Sehingga koleksi perpustakaan bisa langsung mendukung pembelajaran mahasiswa baik pada aspek teori maupun praktik” tuturnya dalam penjelasannya.

Menurut Ibu Prof. Imas, diversifikasi dan digitalisasi koleksi penting sehingga layanan berbasis digital memungkinkan mahasiswa dan dosen mengakses sumber pengetahuan kapan pun dan di mana pun. Ia juga menyoroti perlunya kurasi dan evaluasi koleksi secara berkelanjutan agar perpustakaan mampu menyesuaikan dengan perkembangan riset dan kebutuhan akademik. Layanan literasi informasi juga menjadi strategi Ibu Prof. Imas dalam mendorong perpustakaan aktif melatih mahasiswa agar cakap mengevaluasi validitas dan relevansi informasi. “Perpustakaan harus hadir sebagai mitra akademik. Tidak hanya menyediakan bahan tetapi juga membekali mahasiswa dengan keterampilan literasi informasi dan penelitian” dalam pemaparan materinya.
Webinar ini menjadi ruang dialog produktif bagi pustakawan dan akademisi untuk memperkuat peran perpustakaan di era OBE. APPTIS Jawa Timur berharap perpustakaan perguruan tinggi Islam semakin mampu beradaptasi dengan tantangan zaman serta berperan aktif mendukung tercapainya lulusan berkualitas sesuai standar Outcome Based Education.